Sakramen Krisma, Pengertian dan Syarat-Syaratnya
Apa yang dimaksud dengan sakramen Krisma? Sakramen Krisma juga disebut sebagai sakramen penguatan. Penguatan merupakan terjemahan dari bahasa Latin confirmatio, sedangkan Krisma berasal dari Bahasa Yunani chrisma, krima ( pengurapan ). Makna dari sakramen ini adalah menguatkan iman kita dan semakin mewajibkan orang yang telah dibaptis untuk menjadi saksi Kristus, menyebarkan dan membela iman, sesuai dengan perkataan dan perbuatannya.
Seseorang yang telah diterima menjadi anggota gereja Katolik harus memahami sakramen penguatan atay krisma sehingga mereka dapat menghayati dalam kehidupan berimannya sebagai orang beriman Katolik. Sakramen penguatan atau krisma dipahami sebagai sakramen yang melengkapi dan menyempurnakan rahmat baptisan yang telah diterimanya. Artinya, rahmat pengudusan yang diteruma dalam sakramen Baptis dilengkapi dan disempurnakan oleh pencurahan Roh Kudus, yang memberikan kuasa untuk menjadi saksi "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" ( Kis 1:8 ).
Baca juga : Pengertian Liturgi dalam Gereja Katolik
Sakramen penguatan atau krisma merupakan materai rohani yang tak terhapuskan, tidak dapat diulangi lagi dan berlaku untuk selama hidupnya. Sakramen ini menjadikan orang beriman Katolik sebagai milik Yesus sepenuhnya dan ditempatkan dalam pelayanan-Nya untuk selama-lamanya.
Daftar isi
Siapa yang Menerimakan Sakramen Krisma?
Syarat Menerima Sakramen Krisma
Apakah Sakramen Krisma Perlu Mencantumkan Nama Penguatan ?
Rahmat dalam Sakramen Krisma
- Menjadikan kita sungguh anak Allah.
- Menyatukan lebih teguh dengan Kristus.
- Menambahkan karunia Roh Kudus ke dalam diri kita.
- Mengikat kita lebih sempurna dengan Gereja.
- Menganugerahkan kepada kita kekuatan Roh Kudus.
Belum ada Komentar untuk "Sakramen Krisma, Pengertian dan Syarat-Syaratnya "
Posting Komentar