Alkitab, sebagai firman Tuhan, menjadi landasan utama bagi kita untuk melakukan refleksi diri. Dalam Alkitab, kita dapat menemukan teladan hidup, nasihat, dan perintah-perintah Tuhan yang dapat menjadi panduan bagi kehidupan kita sehari-hari. Dengan mempelajari dan merenungkan firman Tuhan, kita dapat mengevaluasi apakah tindakan dan pikiran kita sudah sejalan dengan kehendak-Nya.
Salah satu nasihat Tuhan yang sangat penting untuk kita renungkan setiap hari adalah perintah untuk mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22:36-40). Yesus sendiri menegaskan bahwa dua perintah ini adalah hukum terbesar dan pokok dari seluruh hukum Taurat. Refleksi diri terhadap kasih kita kepada Tuhan dan sesama menjadi kunci untuk menilai apakah kita telah hidup sesuai dengan teladan Kristus.
Selain itu, Alkitab juga mengajarkan kita untuk senantiasa rendah hati, sabar, dan mengampuni (Efesus 4:2-3, Kolose 3:12-13). Ketika kita merenungkan apakah sikap dan tindakan kita mencerminkan sifat-sifat ini, kita dapat mengevaluasi apakah ada area dalam hidup kita yang perlu diperbaiki.
Bukan hanya dalam hal pikiran dan sikap, firman Tuhan juga memberikan panduan untuk pola hidup kita sehari-hari. Alkitab mengajarkan kita untuk tekun berdoa, setia beribadah, dan rajin mempelajari firman Tuhan (1 Tesalonika 5:16-18, Ibrani 10:25, 2 Timotius 3:16-17). Refleksi terhadap kesetiaan kita dalam menjalankan praktik-praktik rohani ini dapat membantu kita untuk terus bertumbuh dalam iman.
Selain berpedoman pada Alkitab, kita juga perlu mengacu pada teladan hidup Yesus Kristus. Sebagai Tuhan yang telah menjadi manusia, Yesus memberikan contoh hidup yang sempurna bagi kita. Dengan merenungkan setiap ucapan, tindakan, dan sikap Yesus, kita dapat mengevaluasi apakah kehidupan kita telah mencerminkan karakter Kristus.
Melalui refleksi diri yang berpusat pada firman Tuhan dan teladan Kristus, kita dapat melihat area-area dalam hidup kita yang perlu diperbaiki. Selanjutnya, kita dapat memohon bimbingan Roh Kudus untuk memampukan kita melakukan perubahan yang dibutuhkan. Dengan demikian, kita dapat terus bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Refleksi diri harian yang berlandaskan Alkitab dan berpusat pada Kristus adalah investasi berharga bagi kehidupan rohani kita. Melalui praktik ini, kita dapat menjaga kesetiaan kita kepada Tuhan, menjauhkan diri dari dosa, dan terus bertumbuh dalam iman. Jika dilakukan secara konsisten, refleksi diri harian ini akan membuahkan buah-buah kebenaran dalam kehidupan kita sehari-hari.