40 Tahun

Admin
0

 

Sebuah pertanyaan dari salah satu teman "Bagaimana rasanya menginjak umur 40 tahun ?", "Ya rasanya seperti memasuki dunia baru yang belum pernah saya lalui 😁😁", sambil tersenyum ku jawab dengan enteng. Namun saya menyadari bahwa di usia 40 tahun tentunya akan berdampak terhadap stamina tubuh dan resiko penyakit akan meningkat. Oh iya sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, untuk yang sudah kenal pasti akan malas membaca blog saya ini 😆😂 dan untuk yang belum kenal "Saya bernama Yosef Murya Kusuma Ardhana, biasa dipanggil Yosef". Nama Yosef adalah pemberian dari kedua orang tua saya yang notabene dari keluarga kristiani Katholik Roma atau sering disebut dengan nama baptis. Yosef adalah nama salah satu Santo (istilah yang diberikan kepada seseorang yang telah terbukti menjalani hidup dengan kebajikan yang heroik, atau disebut juga suci atau kudus) dengan sifat pendiam namun memiliki peran dalam karya penyelamatan. Mungkin kedua orang tua saya menginginkan saya untuk menjadi seperti Santo Yosef yaitu memiliki peran dalam kerya penyelamatan untuk keluarga dan lingkungan sekitar.

Ok, kembali ke umur 40 tahun. Saya lahir pada tanggal 12 Maret 1981 di kota Surabaya atau lebih tepatnya di rumah sakit angkatan laut (RSAL), jadi pada saat menulis blog saya ini tepat disaat saya lahir 40 tahun yang lalu. Terus terang dalam hidup selama 40 tahun ini yang paling berkesan adalah saat saya berjuang untuk bisa kuliah strata 1 sambil kerja paruh waktu dan menyelesaikannya secara tepat waktu. Hal yang paling berkesan yang kedua adalah saat saya kena penyakit diabetes untuk yang pertama kalinya. Ya... 40 tahun menjalani hidup memang terasa tidak mudah dan mengenakkan karena banyak batu terjal, kerikil tajam, pahit, manis, asam dan asin kehidupan sudah saya rasakan; bergelut dengan hujan dan teriknya matahari untuk mencapai suatu tujuan yaitu KESUKSESAN dan menjadi KEBANGGAAN orang tua.

"Bersyukur karena masih dapat hidup dengan baik di umur 40 ?", suatu pertanyaan yang bagi saya cukup sulit 😒😑. Tidak mudah bagi saya untuk menjawab pertanyaan tersebut karena pankreas saya sudah tidak berfungsi dengan baik atau normal. Bisa saja saya langsung jawab "Bersyukur" secara cepat namun pastinya jawaban yang tidak dalam kondisi yang tulus 😎. Saya baru bisa menjawab selang waktu hampir 48 menit 12 detik yaitu dengan jawaban "Bersyukur karena masih diberikan kepercayaan untuk menuntaskan peran saya di dunia ini" sambil menatap langit dengan warna orange keabu-abuan. "Peran apa yang harus kamu tuntaskan sef ?", pertanyaan yang kembali muncul dari mulut teman yang masih penasaran. "Peran sebagai anak untuk meneruskan nama baik orang tua, peran sebagai suami untuk memimpin sebuah keluarga kecil, peran sebagai adik untuk membantu kakak, dan peran-peran lain", jawabku. 

"Tantangan-tantangan apa yang mesti kamu persiapkan ?". Untuk saat ini tantangan-tantangan yang harus saya persiapkan yaitu mengubah polah hidup seperti istirahat yang cukup, berolahraga, makan makanan berserat / bervitamin, minum air putih, dan menjaga bentuk tubuh.

 



Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)