Mungkin bisa dikatakan bahwa saya baru berumur 40 tahun lebih dari sehari, dan itu dapat dikatakan masih awal untuk memikirkan tentang hidup sehat dan bahagia diusia matang. Beberapa hal yang sangat saya perhatikan adalah memulai sesuatu lebih dini akan lebih baik dan itu berarti membiasakan diri terhadap hal-hal yang baik juga.
Mencoba membuat prioritas dalam melakukan kegiatan dan mana yang harus ditinggalkan.
Membuat suatu prioritas dalam hidup adalah sangat penting ketika mempersiapkan diri untuk hidup sehat dan bahagia. Kadangkala saya pribadi atau bahkan masyarakat umum tidak dapat menolak ketika diajak untuk berkumpul sampai larut malam, atau diajak merokok dan minum alkohol. Tentunya diusia 40 tahun seharusnya sudah mulai membatasi dengan hal-hal tersebut yaitu dengan cara melakukan penolakan secara halus agar tidak berdampak negatif terhadap suatu hubungan sosial antara saya dengan teman. Namun adakalanya jika saya menolak untuk berkumpul dengan teman-teman akan membuat diri saya mengalami krisis kebahagiaan. "Hidup saya sekarang bukan untuk main-main", ya itulah yang terbesit dalam hati saya ketika menginjak umur 40 tahun pada tanggal 12 maret 2021 kemarin. Tetunya untuk berpola hidup sehat dengan menghindari begadang, merokok dan minum alkohol memerlukan sebuah komitmen dengan menentukan skala prioritas dalam hidup.
Meninggalkan suatu hubungan yang tidak sehat
Dalam kurun waktu 40 tahun dalam hidup, saya mulai mengetahui tentang hubungan yang terjalin dengan pasangan dan kerabat, apakah bersifat tulus dan membahagiakan, atau menjadi hubungan yang beracun. Saya sendiri mulai menghindari hal-hal yang bersifat racun tersebut karena hanya akan melukai kondisi fisik (salah satu hal yang membuat saya terkena penyakit diabetes) maupun psikis (akibat dari hal ini membuat saya mulai memasuki tahap awal insecure). Dan ada hal ketika beberapa rekan tidak dapat diandalkan ketika diberikan sebuah tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan akibatnya membebani pikiran saya. Tentunya untuk mengantisipasi dan menghadapi itu semua memerlukan proses yang tidak sebentar dan butuh pengalaman.
Mengutamakan diri sendiri
Di awal usia 40 tahun, saya akui banyak tanggung jawab yang harus saya pegang, mulai dari urusan rumah tangga sampai dengan pekerjaan. Walaupun begitu saya mulai mencoba untuk memprioritaskan secara adil pada bagian tubuh dan jiwa saya agar dapat tetap seimbang. Dalam menyeimbangkan tubuh dan jiwa, saya melakukan selfcare dengan pergi ke tempat gym atau nongkrong di cafe. Dalam 1 minggu saya melakukan gym 6 hari dan 1 hari untuk istirahat. Selain itu saya mencoba untuk mengatakan "Tidak" untuk urusan yang bukan pekerjaan dan tanggung jawab saya. Hal tersebut saya lakukan untuk menghindari penyakit kronis. Pergi ke tempat gym bagi saya fungsinya yaitu untuk melakukan relaksasi sehingga mengurangi stress yang berlebih.